Remaja Dalam Bersosial Media
Kita hidup era digital.
Dimana segala hal dapat dilakukan hanya dengan sekali ‘click’. Tentunya ini
sangat membantu kehidupan masyarakat dari segala golongan. Mulai dari yang
sudah tua sampai yang masih bayi sekalipun. Dan salah satu golongan yang
mungkin paling merasakan manfaat dari fenomena ini (asekkk) adalah para
remaja.
Perkembangan teknologi di
era digital ini sangat membantu remaja dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dalam bidang pendidikan. Mulai dari mengenal lebih luas tentang dunia, belajar,
mengerjakan tugas, mencari materi pendukung, serta mencari jawaban dari
tugas-tugas yang diberikan dari bapak-ibu guru tercinta. Hai sobat brainly.
Dengan kekreatifannya,
seorang remaja dapat mengoptimalkan fungsi teknologi yang ada dan
memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat yang lain. Seperti
berkarya, membuat usaha kecil, bahkan sampai mengembangkan teknologi itu
sendiri ketingkat yang lebih tinggi. Istilahnya meng-upgrade. Sekali lagi
saya bilang ‘dengan kekfreatifannya’ jadi jika seorang remaja tidak mengasah
kekreatifannya, saya yakin dia tidak bisa melakukan hal-hal tersebut.
Ditengah-tengah
perkembangan teknologi ini pastinya ada yang paling mencolok, yang dimana kita
tahu yaitu sosial media. Konsep dari dibuatnya sosial media adalah memudahkan
berkomunikasi dan memeperdekatkan orang yang jauh. Namun seperti yang saya
bilang tadi, tanpa kekreatifan seorang remaja malah membelokan konsep sosial
media.
Penggunaan media sosial
di kalangan remaja mulai menghawatirkan, banyak persoalan yang mulai muncul.
Mereka menjadikan sosial media sebagai habitat baru mereka, tempat mereka
mencaci maki seseorang, menghina karya orang lain, mengundang pertingkaian,
pamer kekayaan orang tua, bahkan sampai memakan kehidupan nyata mereka. Kehidupan
maya dan kehidupan nyata mereka kini sudah berbalik
Kita sebagai remaja perlu
sadar bahwa adanya sosial media berdampak lebih besar, bukan hanya sekedar
mengundang hal-hal negatif seperti itu. Kita sebagai pengguna harus pintar
dalam mengendalikan fungsi sosial media dengan baik, sehingga kita dapat
merasakan manfaat sebenarnya dari sosial media itu sendiri. Jadikan sosial
media sebagai sarana berkomunikasi yang baik, sebagai patform untuk
berkarya, sebagai sarana yang menghubungkan orang yang jauh, dan tentunya
sebagai tempat mencari dan membagi informasi-informasi yang bermanfaat. Jangan
biarkan kehidupan kita dikendalikan oleh sosial media. Ingat, sosial media
diciptakan untuk dimanfaatkan bukan memanfaatkan.
Kesimpulan yang dapat
diambil adalah perlu ada materi etika bersosial media masuk dalam salah satu
materi pembelajaran di sekolah, misalanya dalam pembelajaran Budi Pekerti.
Orang tua atau pendamping juga harus berperan dalam pengawasan remaja dalam
berkomunikasi dan memberikan nilai - nilai yang dibutuhkan. Dan yang paling
penting, pribadi kita sendiri sebagai seorang pelajar harus pintar-pintar dalam
menghadapi perkembangan digital, terutama di sosial media. Sehingga kita bisa
merasakan manfaat sebenarnya dari sosial media.
Udah, selesai.
2 komentar
Mantab gan
BalasHapusMantap mania, mancing!
Hapus