Remaja Dalam Bersosial Media

by - Mei 24, 2020


Kita hidup era digital. Dimana segala hal dapat dilakukan hanya dengan sekali ‘click’. Tentunya ini sangat membantu kehidupan masyarakat dari segala golongan. Mulai dari yang sudah tua sampai yang masih bayi sekalipun. Dan salah satu golongan yang mungkin paling merasakan manfaat dari fenomena ini (asekkk) adalah para remaja.


Perkembangan teknologi di era digital ini sangat membantu remaja dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang pendidikan. Mulai dari mengenal lebih luas tentang dunia, belajar, mengerjakan tugas, mencari materi pendukung, serta mencari jawaban dari tugas-tugas yang diberikan dari bapak-ibu guru tercinta. Hai sobat brainly.

Dengan kekreatifannya, seorang remaja dapat mengoptimalkan fungsi teknologi yang ada dan memanfaatkannya untuk melakukan kegiatan-kegiatan bermanfaat yang lain. Seperti berkarya, membuat usaha kecil, bahkan sampai mengembangkan teknologi itu sendiri ketingkat yang lebih tinggi. Istilahnya meng-upgrade. Sekali lagi saya bilang ‘dengan kekfreatifannya’ jadi jika seorang remaja tidak mengasah kekreatifannya, saya yakin dia tidak bisa melakukan hal-hal tersebut.



Ditengah-tengah perkembangan teknologi ini pastinya ada yang paling mencolok, yang dimana kita tahu yaitu sosial media. Konsep dari dibuatnya sosial media adalah memudahkan berkomunikasi dan memeperdekatkan orang yang jauh. Namun seperti yang saya bilang tadi, tanpa kekreatifan seorang remaja malah membelokan konsep sosial media.

Penggunaan media sosial di kalangan remaja mulai menghawatirkan, banyak persoalan yang mulai muncul. Mereka menjadikan sosial media sebagai habitat baru mereka, tempat mereka mencaci maki seseorang, menghina karya orang lain, mengundang pertingkaian, pamer kekayaan orang tua, bahkan sampai memakan kehidupan nyata mereka. Kehidupan maya dan kehidupan nyata mereka kini sudah berbalik


Kita sebagai remaja perlu sadar bahwa adanya sosial media berdampak lebih besar, bukan hanya sekedar mengundang hal-hal negatif seperti itu. Kita sebagai pengguna harus pintar dalam mengendalikan fungsi sosial media dengan baik, sehingga kita dapat merasakan manfaat sebenarnya dari sosial media itu sendiri. Jadikan sosial media sebagai sarana berkomunikasi yang baik, sebagai patform untuk berkarya, sebagai sarana yang menghubungkan orang yang jauh, dan tentunya sebagai tempat mencari dan membagi informasi-informasi yang bermanfaat. Jangan biarkan kehidupan kita dikendalikan oleh sosial media. Ingat, sosial media diciptakan untuk dimanfaatkan bukan memanfaatkan.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah perlu ada materi etika bersosial media masuk dalam salah satu materi pembelajaran di sekolah, misalanya dalam pembelajaran Budi Pekerti. Orang tua atau pendamping juga harus berperan dalam pengawasan remaja dalam berkomunikasi dan memberikan nilai - nilai yang dibutuhkan. Dan yang paling penting, pribadi kita sendiri sebagai seorang pelajar harus pintar-pintar dalam menghadapi perkembangan digital, terutama di sosial media. Sehingga kita bisa merasakan manfaat sebenarnya dari sosial media.

Udah, selesai.


You May Also Like

2 komentar